Sistem Persamaan Linier
Bentuk umum Persamaan Linier: a1x1 + a2 x2+ … + an xn = b
a1, a2, ..., an
disebut koefisien
x1, x2, ..., xn
disebut anu (unknown)
b disebut suku konstan
Penyelesaian persamaan linier adalah sehimpunan bilangan terurut
yang jika disubtitusikan kedalam Persamaan Linier, menjadi valid. Contoh: solusi persamaan linier 2x – 3 y + z = 5
adalah: {x=1, y=2, z=9}, tetapi {x=9, y=1, z=2} bukan solusi persamaan linier
tersebut, walaupun angka-angka dalam himpunan tersebut seperti dalam solusi,
karena urutan dibalik.
Sistem Persamaan Linier (SPL):
sehimpunan Persamaan Linier yang menjadi satu kesatuan.
Bentuk umum Sistem Persamaan Linier:
a11x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1
a21x1 + a22 x2
+ … + a2n xn = b2
am1x1 + am2 x2
+ … + amn xn = bm
Sistem Persamaan Linier di atas mempunyai n
anu dan m persamaan. Penyelesaian Sistem
Persamaan Linier adalah solusi setiap persamaan linier yang terdapat dalam
Sistem Persamaan Linier tersebut. Contoh:
2x
+
y = −5
−3x
−2y
=12
Solusi Sistem Persamaan
Linier diatas adalah {x=2, y=-9}, sedangkan {x=0, y=-5} bukan solusi
SPL, karena hanya merupakan solusi persamaan yang pertama saja.
Sistem Persamaan Linier mempunyai tiga kemungkinan banyaknya
solusi, yaitu:
1. Solusi
Tunggal
2. Solusi
Tak Hingga banyaknya
3. Tak
ada solusi
Ketiga kemungkinan banyaknya solusi ini dapat digambarkan
sebagai kombinasi dua buah garis pada bidang xy, yaitu:
Comments
Post a Comment